Wejangan Falsafah Ajaran Cita cita

Wejangan Falsafah Ajaran Cita cita

Salam segala salam penuh kebaikan untuk saudaraku diseluruh penjuru bumi,
Bahwa segala kebaikan disampaikan fakta kebaikan padamu yang hingga sekarang ajaran itu menyesatkanmu maupun orang-orang disekitarmu…
Bahwa banyak manusia berduka menderita hidupnya karena harta, tahta, cinta dan apapun yang berkaitan dengan tujuan hidup didunia… Bahwa sudah amat sering mendengar orang berduka karena tujuannya tidak tercapai dan banyak pula orang putus asa bahkan membunuh jika tujuannya tidak terpenuhi…

Wejangan Falsafah Ajaran Cita cita

Banyak orang yang berduka ketika pemikiran orang lain tidaklah sama dengan pemikirannya...
Banyak orang berduka dan menyalahkan orang yang dicintainya ketika cintanya tidak diterima…
Banyak orang berduka dan menyalahkan individu maupun instansi ketika lamarannya tidak diterima….
Banyak orang berduka dan menyalahkan istri atau suami ketika ia diceraikannya…
Banyak orang berduka dan menyalahkan pemerintah ketika tuntutanya tidak terpenuhi….
Bahkan banyak orang menyalahkan Sang Pencipta ketika nasib baik tidak bersamanya….
Ketika ia melamar pekerjaan tanpa uang dan tidak diterima ia akan berduka, setelah itu ia mencoba melamar pekerjaan dengan uang dan tidak diterima ia juga akan lebih berduka dan begitu seterusnya….
Lantas apa penyebabnya????
Bahwa banyak manusia selalu berharap sebelum terjadi baik dalam karir, cinta, jabatan dan apapun tentang dunia, walau anak kecil pun tahu melamar pekerjaan kemungkinannya hanya diterima atau tidak diterima, begitu juga ketika orang mengucapkan cinta kepada seseorang ia tahu bahwa kemungkinannya dibalas atau ditolak cintanya, bahwa semua manusia ketika berkendara kemungkinanya selamat atau sebaliknya, begitu juga yang namanya bertani jawabanya panen atau tidak penen dan begitu juga semua kejadian dalam hidup ini!
lantas dimana letak kesalahannya???

Wejangan Falsafah Ajaran Cita cita
Segala HARAPAN….HARAPAN DAN HARAPAN….. bahwa harapan dapat membuat duka maupun menghancurkan segalanya, bahwa karena harapan petani dapat mengkalkulasi jumlah panennya walau padi baru saja ditanamkan, bahwa karena itu seorang petani dapat mencari pinjaman hutang dengan harapan pula akan dikembalikan setelah panen, bahwa dengan jumlah hutang yang besar petani dapat menjaminkan sertifikatnya agar dananya segera turun, bahwa dana pinjaman bisa jadi untuk uang muka kredit beli mobil dengan harapan untuk mengangkut padinya ketika panen dan setelah panenya gagal sang petani terancam hutang, rumah dan mobilnya disita serta tak dapat bertani lagi. Ini adalah contoh kekejaman harapan sebelum terjadi dengan kata lain melebihi kehendak sang pencipta… Banyak keinginan dan cita-cita selalu disertai dengan berbagai bentuk usaha dan juga harapan, semakin besar usaha yang dibuat akan semakin tinggi harapan yang menyertainya, dan tatkala segala usaha terjadi kegagalan maka harapan yang tinggi akan selalu menimbulkan segala bentuk kesedihan yang tinggi. Pada hakikatnya segala bentuk usaha, perjuangan segala karya sudah diketahui bahwa kemungkanan didepan adalah berhasil dan gagal, dua kemungkinan selalu muncul disetiap akhir perjuangan, manusia hanya selalu bersiap dengan segala keberhasilan dan tidak menyiapkan segala bentuk kegagalan, dari sanalah muncul Harapan dari segala cita-cita.

demikian petuah Wejangan Falsafah Ajaran Cita cita, semoga kedamaian dan ketentraman berada disekitar kita.

Artikel yang terkait Wejangan Falsafah Ajaran Cita cita, wejangan hidup, falsafah hidup, filsafat hidup, wejangan jawa, wejangan kedamaian, ilmu hidup, wejangan falsafah